LAPORAN OBSERVASI PAUD
Di
S
U
S
U
N
Fariz Hafizan 131301026
Novemina Angelita 131301028
Susi Astriani 131301030
Evilda Syafitri 131301052
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS PSIKOLOGI
MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan YME karna berkat dan rahmatNyalah
kami dapat menyelesaikan laporan observasi perkembangan anak usia dini di PAUD
Tunas Kuala Medan, dan tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Ibu
Hotmauli selaku Kepala Sekolah dan guru – guru di PAUD Tunas Kuala Medan karna
berkat bantuan beliau observasi kami bisa terlaksana dan laporan observasi ini dapat terselesaikan.
Kami yakin dalam pembuatan laporan ini
masih jauh dari kata sempurna maka dari itu kami minta saran dan kritik dari
Dosen mata kuliah PKB1 agar kami dapat memperbaiki
laporan- laporan yang akan kami buat selanjutnya.
Akhir kata kami ucapkan wassalamualaikum Wr.Wb,
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Aamiin.
Medan, 10 Juni 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan bagi anak usia
dini ( 0-6 tahun ) merupakan suatu hal yang sangat penting dalam perkembangan
kepribadian anak, baik dalam berkreativitas, berimajinasi, dan berfikir maupun
bersosialisasi dengan orang lain. Penelitian neorosclence memperlihatkan bahwa
usia 0-6 tahun adalah masa yang sangat penting dalam pertumbuhan
intelektualnya. Dimana 80% dari seluruh perkembangan intelektual manusia
berkembang pada saat ini.
Mendidik anak usia dini
bukanlah suatu hal yang mudah. Meski setiap orang dewasa yang secara naluriah
dan alamiah dapat dikatakan adalah pendidik bagi anak usia dini , tidak jarang
terjadi kekeliruan-kekeliruan dalam menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan
kapasitas anak usia dini, sehingga berdampak negative pada pendidikan mereka di
tingkat sekolah selanjutnya, maka pendidik dapat menyusun program pendidikan
bagi anak usia dini dengan penerapan metode yang tepat, sesuai dengan
tahap-tahap perkembangan anak usia dini
Oleh karena itu, pendidik
anak usia dini dituntut untuk dapat berperan secara maksimal dalam rangka
menumbuhkembangkan seluruh potensi anak usia dini. Sehingga masa keemasan yang
terjadi pada saat itu dapat dioptimalkan. Kapasitas pendidik anak usia dini,
sejatinya adalah berkemampuan dalam memahami tumbuh kemabang anak, memahami
proses dan cara belajarnya serta metode yang sesuai, memahami perencanaan dan
pengevaluasian program pembelajaran.memahami pembuatan dan penggunaan alat
permainan edukatif, memahami kegiatan permainan, gerak dan lagu anak, sehingga
pembelajaran bagi anak usia dini dapat diselenggarakan secara menyenangkan.
PROFIL PAUD
Nama Lembaga : PAUD TUNAS KUALA
Alamat : Jl.Luku Kel.Kwala Bekala Kec.Medan Johor
Jumlah Siswa : 42 orang
Jumlah Guru : 6 orang
Visi :
Misi :
BAB
II
KAJIAN
TEORITIS
A.
Perkembangan
Fisik
pertumbuhan
dipandang sebagai perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi
fisik Hasil dari pertumbuhan ini berupa
bertambah panjang tulang-tulang terutama lengan dan tungkai, bertambah
tinggi dan berat badan serta makin
bertambah sempurnanya susunan tulang dan jaringan syaraf.
Pertumbuhan ini akan terhenti setelah adanya maturasi atau kematangan pada diri individu. Berbeda dengan
pertumbuhan, perkembangan adalah suatu perubahan yang bersifat kualitatif yaitu
berfungsi tidaknya organ-organ tubuh. Perkembangan dapat juga dikatakan sebagai
suatu urutan perubahan yang bersifat saling mempengaruhi antara aspek-aspek
fisik dan psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh, anak
diperkenalkan bagaimana cara memegang pensil, membuat huruf-huruf dan diberi
latihan oleh orang tuanya. Kemampuan belajar menulis akan mudah dan cepat
dikuasai anak apabila proses latihan diberikan pada saat otot-ototnya telah
tumbuh dengan sempurna, dan saat untuk memahami bentuk huruf telah diperoleh.
Dengan demikian anak akan mampu memegang pensil dan membaca bentuk huruf.
Melalui belajar anak akan berkembang, dan akan mampu mempelajari hal-hal yang
baru. Perkembangan akan dicapai karena adanya proses belajar, sehingga anak
memperoleh pengalaman baru dan menimbulkan perilaku baru.
B. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini.
Piaget
berpendapat bahwa anak berada pada tahap periode “praoperasional”, yang di
deskripsi kemampuannya adalah sebagai berikut.
Periode
|
Deskripsi
|
Praoperasional
|
1. Berfikir dengan menggunakan simbol (Syimbolic function),yang
biasanya terjadi
kira-kira antara usia 2-4
tahun. Pada
tahap ini, anak dapat mengembangkan kemampuan untuk membayangkan secara
mental suatu objek ( seperti manusia, rumah, hewan,dll yang tidak ada,
berfikirya masih dibatasi oleh persepsinya. Mereka meyakini
apa yang dilihatnya, dan hanya fokus kepada satu atribut atau
dimensi terhadap satu objek dalam waktu yang
sama. Cara berfikir mereka bersifat memusat (centering).
3. (Irreversibility) Berfikirnya masih kaku belum fleksible. Cara
berfikirnya terfokus kepada keadaan
awal atau akhir dari suatu transformasi (perubahan), Bukan kepada
transformasinya itu sendiri. Contohnya; Anak mungkin memahami bahwa dia lebih
lebih tua dari adiknya, tetapi mungkin tidak memahaminya, bahwa adiknya lebih
muda dari dirinya. Atau anak memahami bahwa 1+2 = 3
tetapi dia belum memahami bahwa 3-1 = 2.
4. Dapat mengelompokkan
sesuatu berdasarkan satu dimensi, seperti;kesamaan warna, bentuk, dan ukuran.
5. Cara berfikirnya masih
egocentrism, yaitu ketidak mampuan
untuk membedakan antara perspektif sendiri dengan perspektif orang lain.
|
C.
Perkembangan Sosial
Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam berhubungan dengan
orang lain, baik dengan teman sebaya,
orang tua maupun saudara-saudaranya. Sejak kecil anak telah belajar cara
berperilaku sosial sesuai dengan harapan orang-orang yang paling dekat dengannya, yaitu dengan ibu,
ayah, saudara, dan anggota keluarga yang lain. Apa yang telah
dipelajari anak dari lingkungan keluarga turut mempengaruhi pembentukan perilaku sosialnya. Ada
empat faktor yang berpengaruh pada kemampuan anak bersosialisasi, yaitu :
a. Adanya kesempatan untuk bergaul
dengan orang-orang di sekitarnya dari berbagai usia dan latar belakang.
b. Adanya minat dan motivasi untuk bergaul
c. Adanya
bimbingan dan pengajaran dari orang lain, yang biasanya menjadi
“model” bagi
anak.
d. Adanya
kemampuan berkomunikasi yang baik yang dimiliki anak. Menjadi
orang yang
mampu bersosialisasi memerlukan tiga proses yaitu :
1.Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial.
2.Memainkan peran sosial yang dapat diterima.
3.Perkembangan sikap sosial.
D.
Karakteristik Umum Anak Usia Dini
Secara
umum,masa ini memiliki karakteristik atau sifat-sifat sebagai berikut ( M.Solehuddin dan Ihat Hatimah
dalam M.Ali(Ed.),2007:1097-1098)
a . Unik artinya setiap anak memiliki sifat yang berbeda satu sama
lainnya.
b. Egosentris.Anak lebih
cendrung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya
sendiri.
c. Aktif dan Energik.anak biasanya senang
melakukan berbagai aktifitas.
d. Rasa ingin tahu
yang kuat dan antusias terhadap banyak hal.
e. Eksplroratif
dan jiwa petualang. Terdorong rasa ingin tahu yang kuat , anak lazimnya senang
menjelajah, mencoba dan mempelajarihal-hal baru.
f.
Spontan. Perilaku yang ditampilkan anak umumnya relatif
asli dan tidak ditutup-
tutupi sehingga
merefleksikan apa yang ada dalam perasaan dan pikirannya.
g. Senang dan kaya
dengan fantasi. Anak senang dengan hal-hal yang imajintif.
h. Masih mudah
frustasi. Umumnya anak masih mudah frustasi, atau kecewa bila menghadapi
sesuatu yang tidak memuaskan.
i. Masih kurang
pertimbangan dalam melakukan sesuatu.
j.
Daya perhatian yang pendek. Anak lazimnya memiliki daya
perhatian yang pendek,
kecuali
terhadap hal-hal secara intrinsik menarik dan menyenangkan.
k. Bergairah untuk
belajar dan banyak belajar dari pengalaman. Anak senang melakukan berbagai
aktivitas yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku pada dirinya.
l. Semakin
menunjukan minat terhadap teman. Seiring, dengan bertambahnya usia dan
penalaman sosial, anak semakin berminat terhadap orang lain.
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Fisik
secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi
fisik Hasil dari pertumbuhan ini berupa
bertambah panjang tulang-tulang terutama lengan dan tungkai, bertambah
tinggi dan berat badan serta makin
bertambah sempurnanya susunan tulang dan jaringan syaraf. Di PAUD TUNAS KUALA,
perkembangan fisik siswa/I nya cukup baik, sehingga kemampuan belajar menulis
mudah dan cepat dikuasai anak dengan proses latihan yang diberikan pada saat
otot-ototnya telah tumbuh dengan sempurna, dan sudah mampu memahami
bentuk-bentuk huruf. Dengan demikian anak akan mampu memegang pensil/alat tulis
lainnya dan membaca bentuk huruf. Melalui belajar anak akan berkembang, seperti
yang kami lihat di PAUD TUNAS KUALA, siswa/I nya sudah mampu menuliskan namanya
sendiri di papan tulis. Anak-anak juga menggunakan semua fasilitas permainan
yang telah disediakan itu dengan riang dan gembira, ini menunjukkan bahwa
kesehatan motorik kasar dan halus dari
siswa-siswa nya dalam keadaan baik.
B. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Berdasarkan hasil observasi dan dihubungkan dengan teori
Piaget yang berpendapat bahwa anak berada pada tahap atau priode
“Praoperasional”, yang deskripsi kemampuannya adalah sebagai berikut
(symbolic-function).
Misalnya ketika
kami memberikan bayangan tentang suatu
objek yaitu “bunga
mawar warnanya apa?”. Maka siswa dengan spontan menjawab “merah”. Mereka berpikirnya masih dibatasi
dengan persepsinya. Mereka
menjawab sesuai dengan pengetahuannya.
Irreversibility. Sebagian siswa masih ada yang tidak memahami prinsip
kebalikan, misalnya seperti ketika kami menanyakan 2+4 berapa? Lalu secara
spontan anak-anak menjawab 6 , tetapi ketika kami bertanya 4-2 berapa? Hanya
ada 1 anak yang menjawab dengan benar yaitu 2, sedang anak yang lainnya ada
yang menjawab 1, 3 dan lainnya.
Pemahaman terhadap angka. Anak dapat menghitung, seperti ketika kami bertanya 3+2
berapa? Lalu dia menghitung dengan
jarinya dan menjawab 5.
Kemampuan mengklasifikasi. Ketika siswa-siswa sedang berlatih menari batak untuk
penampilan di wisudanya nanti, ada sebagian anak yang tidak ikut berlatih, lalu
kami bertanya kenapa tidak ikut? Ia
menjawab, aku nari morena kak.
C. Perkembangan
social
Siswa/I PAUD TUNAS
KUALA memiliki interaksi social yang cukup baik, setiap anak mampu untuk
beradaptasi dengan lingkungan sekolah, bahkan dengan kami pun mereka juga dapat
berinteraksi dan beradaptasi dengan cepat.
Komunikasi antara siswa dengan guru juga baik, ketika guru sedang
mengajar dengan perhatian mereka tidak terfokus, tetapi pembelajaran tetap
dapat berjalan dengan baik. Guru-guru di sana juga menggunakan scaffolding
dalam pengajaran, yaitu dukungan sementara untuk membantu anak menguasai sebuah
tugas.
D. Beberapa
Karakteristik Umum Anak Usia Dini
Menurut hasil
observasi kami di PAUD TUNAS KUALA karakteristik
anak usia dini meliputi :
1. Unik. Setiap siswa yang
satu dengan yang lainya itu berbeda-beda, kami mengamati dari prilaku siswa
dalam mengikuti pelajaran dikelas dan di saat bermain di dalam kelas, terdapat
anak yang aktif, pendiam, nakal, dan malu - malu.
2. Egosentris, ini terlihat ketika ada anak yang
memaksa temannya untuk bermain bersamanya sedangkan temannya itu tidak mau
bermain dengannya tetapi ia terus memaksa.
3. Aktif dan Energik pada
anak – anak usia dini umumnya senang melakukan berbagai aktivitas misalnya saat
gurunya memperagakan suatu gerakan mereka dengan semangat mengikuti, ini
terlihat ketika siswa/i sedang berlatih menari untuk penampilan di acara
wisudanya. Dan saat istirahat anak-anak banyak melakukan aktivitas bermain dengan fasilitas
yang telah di sediakan.
4. Rasa ingin tahu yang
kuat dan antusias terhadap banyak hal, ini terlihat ketika kami melakukan observasi
dan mengambil video/foto siswa yang sedang berlatih di depan kelas, sebagian
dari mereka menuju kami dan ingin melihat bagaimana cara kami menggunakan
kamera.
5.
Spontan yaitu anak-anak relatif
asli dan tidak ditutup-tutupi misalnya
seorang anak
mengganggu siswa lain, lalu siswa tersebut akan langsung marah.
6.
Senang dan kaya dengan fantasi yaitu anak senag dengan hal – hal yang
imajinatif misalnya ketika ibu guru menyuruh siswa nya untuk duduk rapi dengan
cara mengancam kalau tidak rapi, tidak boleh pulang.
7. Masih mudah frustasi.
Umumnya anak masih mudah frustasi, atau kecewa bila menghadapi sesuatu yang
tidik memuaskan misalnya ketika ia diajak temannya bermain padahal dia sedang
tidak ingin bermain, maka ketika ditarik tangannya dia akan menjerit.
8. Daya perhatian yang
pendek yaitu saat ibu guru menjelaskan kepada siswa tentang lingkungan
anakk-anak banyak yang tidak memperhatikan ibu gurunya mengajar tetapi mereka
asik mengobrol/bermain dengan teman nya sendiri.
9. Semakin
menunjukkan minat terhadap teman misalnya ketika teman nakal/pelit maka dia akan
dijauhi oleh teman -temannya .
BAB
IV
Kesimpulan
Karakteristik
anak usia dini memang berbeda-beda
dari yang satu dengan yang lain, sifatnya unik, aktif, energik, egois dan sebagainya
memerlukan perhatian yang lebih dari keluarga, guru-guru, dan orang-orang di lingkungan sekitarnya. Apa yang
mereka dengar dari apa yang kita ucapkan dan kita ajarkan kepada mereka, mereka
akan mengingatnya secara mentah-mentah tanpa memilah dan memilih yang baik dan
yang buruk, semua akan di tirunya. Perkembangan kognitif mereka memerlukan juga
arahan dan bimbingan dari orang sekitar. Agar cara berpikir mereka bisa lebih
fleksibel dan bisa menghargai perspektif orang lain.
Untuk
memfasilitasi perkembangan anak usia dini dilakukan upaya berdasarkan potensi
dan aspek antara lain fisik, intelektual (kecerdasan), emosi, sosial, dan spiritual.
BAB V
LAMPIRAN